Tugas Teori Ekonomi dan Management Perencanaan dan Langkah Organisasi dalam Mencapai Tujuannya ...

Tugas Teori Ekonomi dan Management
Perencanaan dan Langkah Organisasi dalam Mencapai Tujuannya














Bima Faturochman
16417435
1IB02









KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya  dapat menyelesaikan Perencanaan dan Langkah Organisasi dalam Mencapai Tujuannya


    Makalah  ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
   
    Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah  ini.
   
    Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang 
Perencanaan dan Langkah Organisasi dalam Mencapai Tujuannya
 ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
   
                                                                                     Depok , 27 November 2017
   
                                                                                              Penyusun













BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Perencanaan merupakan salah satu empat fungsi manajemen yang penting dan saling terkait satu sama lain. Berbicara tentang perencanaan, kita dihadapkan pada pertanyaan apakah suatu rencana berjalan dengan baik atau tidak. Pertanyaan mendasar ini kiranya aktual diajukan manakala kita melihat realitas keseharian yang menunjukkan banyaknya kegagalan akibat perencanaan yang salah dan tidak tepat. Kesalahan perencanaan dapat berada pada awal perencanaan itu sendiri ataupun pada saat proses perencanaan itu berlangsung. Banyak perencanaan yang gagal gara-gara apa yang direncanakan tersebut tidak mempunyai pijakan yang relevan dengan kondisi sosial budaya masyarakat.
Perkembangan baru saat ini diwarnai oleh globalisasi dan terutama berupa perubahan yang cepat dan sering tak terduga dan makin kuatnya peranan sektor pendidikan dalam pembangunan. Hal ini mendorong kita untuk sekali lagi memikirkan ulang keefektifan pendekatan perencanaan pendidikan yang kita anut sekarang. Salah satu yang mungkin dapat kita lirik adalah pendekatan perencanaan stratejik, yang telah banyak dipakai di negara-negara lain beberapa tahun terakhir ini. Seperti diketahui bahwa pengetahuan perencanaan stratejik berasal dari bidang militer yang kemudian dikembangkan di bidang manajemen perusahaan dan kemudian coba diterapkan dalam dunia pendidikan. Berkaitan dengan hal itu, maka tulisan ini diawali dengan kajian pengetahuan "teoritis" perencanaan stratejik.
Dalam Perencanaan Strategi, kegiatan disusun berdasarkan prioritas dan dibandingkan dengan sumberdaya yang tersedia untuk pelaksanaannya. Jika organisasi tidak mempunyai sumberdaya untuk melaksanakannya paling sedikit 70 % dari rencana strategisnya, biasanya dikatakan organisasi hanya mengembangkan daftar tentang cita-cita kegiatan bukannya daftar yang bisa mengarahkan organisasi untuk melakukan kegiatan di masa mendatang.
           
Efek yang logis setelah proses Perencanaan Strategi ini adalah organisasi mendapatkan suatu metodologi untuk menentukan kemampuan sumber dayanya untuk melaksanakan Rencana Strategisnya. Setelah menyelesaikan proses Perencanaan Strategi, organisasi (sekolah) akan mengembangkan sarana atau alat yang tidak hanya untuk mengecek kebenaran tetapi juga merupakan dasar untuk pengembangan Rencana Operasi Tahunan, menentukan sasaran penggalangan dana dan prioritas untuk tahun mendatang, serta juga menawarkan cara mengukur kesuksesan organisasi.
Sebuah organisasi (sekolah) menyelesaikan proses Perencanaan Strategi, maka organisasi ini akan membutuhkan penyesuaian atas cita-citanya untuk lebih merefleksikan apa saja yang sebenarnya dapat dicapainya. Dalam hal ini termasuk kegiatan peninjauan kembali dan perbaikan Rencana Strategi, memprioritas ulang kegiatan dan menghilangkan beberapa kegiatan yang diusulkan atau juga menundanya setahun atau dua tahun kemudian. Yang paling penting buat organisasi ialah kesadaran akan kebutuhan, kemampuan dan sumberdayanya sehingga dapat membuat keputusan yang benar berdasarkan informasi yang tepat tentang arah terbaik untuk kegiatan mendatang.

1.2 Rumusan Masalah
A.    Apa pengertian dari perencanaan strategis?
B.     Bagaimana sifat-sifat strategis?
C.     Bagaimana proses perencanaan strategis?

1.3 Tujuan
A.    Untuk mengetahui arti dari perencanaan strategis.
B.     Untuk mengetahui sifat-sifat strategis.
C.     Agar memahami cara menyusun rencana yang strategis.






















BAB II
PEMBAHASAN

2.1  pengertian dari perencanaan strategis
Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini. Berbagai teknik analisis bisnis dapat dgunakan dalam proses ini, termasuk analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST (Political, Economic, Social, Technological), atau STEER (Socio-cultural, Technological, Economic, Ecological, Regulatory).
Perencanaan Strategis ( Strategic Planning ) adalah sebuah alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi kondisi pada masa depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan ( Kerzner , 2001 )
Untuk mencapai sebuah strategy yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan, manajer operasi, haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses perencanaan strategis / strategic planning ( Brown , 2005 ). Kemampuan manufaktur, harus dipergunakan secara tepat, sehingga dapat menjadi sebuah senjata yang unggul dalam sebuah perencanaan stategi ( Skinner, 1969 ).Untuk mencapai sebuah strategy yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan, manajer operasi, haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses perencanaan strategis Brown , 2005 ). Kemampuan manufaktur, harus dipergunakan secara tepat, sehingga dapat menjadi sebuah senjata yang unggul dalam sebuah perencanaan stategi ( Skinner, 1969 ).
Perencanaan strategis secara eksplisit berhubungan dengan manajemen perubahan, hal ini telah menjadi hasil penelitian beberapa ahli (e.g., Ansoff, 1965; Anthony,1965; Lorange, 1980; Steiner, 1979). Lorange (1980), menuliskan, bahwa strategic planning adalah kegiatan yang mencakup serangkaian proses dari inovasi dan mengubah perusahaan, sehingga apabila strategic planning tidak mendukung inovasi dan perubahan, maka itu adalah kegagalan.

2.2  Sifat-sifat Strategis
Berdasar bahan-bahan dari literatur, dikaji sifat-sifat perencanaan strategis perusahaan dan kemungkinannya untuk diterapkan dalam perencanaan publik. Secara singkat, kajian ini menghasilkan temuan bahwa perencanaan strategis perusahaan mempunyai sifat-sifat:
1. Berorientasi lebih menuju ke tindakan, hasil, dan implementasi;
2.  Mempromosikan partisipasi yang lebih luas dan beragam dalam proses perencanaannya;
3.  Lebih menekankan pada pemahaman masyarakat terhadap konteks lingkungannya, mengidentifikasi peluang dan ancaman terhadap masyarakat melalui kajian lingkungan;
4.  Mengandung perilaku kompetitif (bersaing) di pihak masyarakat;
5. Menekankan kajian kekuatan dan kelemahan masyarakat dalam konteks peluang dan ancaman
Dari beberapa sifat-sifat rencana strategis tersebut perencanaan strategis berkaitan dengan perumusan arah pengembangan organisasi ke masa depan, untuk mencapai sasaran-sasaran jangka panjang dan jangka pendek.

2.3    Proses Perencanaan Strategis
Proses perencanaan strategis atau manajemen strategis merupakan proses pengarahan usaha perencanaan strategis dan menjamin strategi tersebut dilaksanakan dengan baik sehingga menjamin kesuksesan organisasi dalam jangka panjang. Secara umum proses perencanaan strategis memuat unsur-unsur:
1.       Formulasi Misi dan Tujuan
Pertanyaan mendasar dalam formulasi misi dan tujuan adalah “Apa usaha   kita?” dan “Apa usaha kita yang seharusnya?”. 
         Misi 
Sebuah  misi  perusahaan  adalah  alasan  keberadaan.  Misi  sering diungkapkan dalam pernyataan misi, yang menyampaikan rasa tujuan proyek kepada karyawan dan citra perusahaan kepada pelanggan. Dalam perumusan proses strategi, pernyataan misi merupakan suasana hati perusahaan kemana harus pergi.

         Tujuan
Tujuan  adalah  tujuan  konkret  organisasi  berusaha  untuk mencapainya, misalnya, sebuah target pertumbuhan pendapatan.
2.      Pengkajian lingkungan
Pengkajian lingkungan melibatkan analisis SWOT-penilaian internal terhadap kekuatan dan kelemahan perusahaan dan penilaian eksternal terhadap peluang dan ancaman yang di hadapi.
a.      Penilaian internal.
Ini melibatkan analisis terhadap kekuatan (keahlian, sumber daya dan pencapaian) dan kelemahan organisasi, memutuskan bagaimana kekuatan dapat di eksploitasi dan kelemahan dapat diatasi dan menilai pengaruh tindakan yang di usulkan terhadap profitabilitas. Analisis tersebut mencakup:
  Keuangan
 SDM
Pemasaran
Operasional
 Manajemen
b.      Penilaian eksternal.
Ini melibatkan analisis lingkungan di tempat organisasi beroperasi: perekonomian, persaingan, kebijakan pemerintah dan trend pasar. Sasarannya adalah mengidentifikasi faktor-faktor kunci bagi keberhasilan dalam pasar saat ini dan peluang untuk secara menguntungkan memasuki pasar-pasar baru atau memperkenalkan produk-produk baru. Sebuah analisis eksternal terhadap peluang dan ancaman harus meliputi:
   Faktor-faktor ekonomi: nilai tukar, suku bunga, laju pertumbuhan.
   Trend pasar: perilaku konsumen
   Perubahan teknologi
   Faktor-faktor input: biaya, ketersediaan energi dan bahan baru.
3.      Tujuan Jangka Panjang
Tujuan jangka panjang mempunyai dua makna:
a. Mendorong manajer untuk segera melakukan aktivitas sekarang yang perlu dalam rangka mencapai target 5 tahun ke depan.
b. Membantu manajer untuk menimbang dampak dari tindakan sekarang pada kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
4.      Penyusunan Strategi.
Begitu gambaran yang jelas tentang perusahaan dan lingkungannya  yang ada, selanjutnya menyusun strategi. Langkah konkret menyusun strategi yaitu sebagai berikut:
·   Menetapkan jenis bisnis dan harapan perusahaan.
·   Menterjemahkan visi dan misi ke dalam suatu tujuan strategis yang terukur.
·   Menyusun strategi yang tepat untuk mencapai tujuan dan target.
·   Melakukan berbagai keputusan taktis dengan efektif dan efisien atas strategi terpilih.
·   Melakukan evaluasi terhadap kinerja, penyesuaian terhadap arah, tujuan, strategi dan pelaksanaannya sesuai dengan situasi terbaru.
Contoh: Perusahaan memproduksi sirup jeruk yang melibatkan input
                                            sebagai pendukung kegiatan produksi.
5.      Perumusan isu-isu strategis
Isu-isu  strategis  adalah  isu-isu  yang  berkaitan  dengan  keterkaitan antara
organisasi yang dikaji dengan lingkungannya (internal maupun eksternal) yang
isu-isu tersebut banyak mempengaruhi organisasi tersebut. Maka semua isu
strategis adalah penting, tapi tidak semua isu penting adalah strategis. Contoh:
a. Isu strategis: Bagaimana cara menangani limbah produksi agar lingkungan
                                                  tetap lestari?
1.      Masalah:
·  Volume limbah yang terlalu besar
·  Tidak tersedia lagi tempat pembuangan
·  Biaya pembuangan yang meningkat dengan cepat
2.      Konsekuensi:
·   Jika perusahaan gagal dalam menangani akan mengakibatkan pencemaran lingkungan.
·   Masyarakat sekitar akan unjuk rasa menuntut masalah ini.
·   Jika dampak ini berkelanjutan maka masyarakat mendukung atas penutupan perusahaan, sehingga perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan ekonomi.
6.      Pelaksanaan Strategi
Perencanaan strategi harus dijalankan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Contoh:
Sasaran kebijakan menangani lingkungan:
·   Limbah sebelum di buang di netralisirkan terlebih dahulu.
·   Limbah di recycle menjadi benda yang bermanfaat dan bernilai jual.
·   Dinas Perencanaan dan Pembangunan merekomendasikan tempat pembiangan sampah yang baru.
7.      Evaluasi dan Pengendalian Strategis
Manajer harus selalu mengevaluasi pelaksanaan rencana strategis. Pengendalian strategis merupakan pengendalian terhadap pelaksanaan rencana strategis. Setelah  diimplementasikan,  hasil  dari  strategi  perlu diukur  dan dievaluasi, dengan perubahan yang dibuat seperti yang diperlukan untuk tetap pada jalur rencana. Sistem kontrol harus dikembangkan dan dilaksanakan untuk  memfasilitasi  pemantauan  ini. Standar  kinerja  yang  ditetapkan, performa yang sebenarnya diukur, dan tindakan yang tepat diambil untuk memastikan keberhasilan.







BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Dari uraian materi diatas dapat disimpulkan bahwa :
Perencanaan strategis adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh,  memberikan  rumusan  ke  mana  perusahaan  akan  diarahkan,  dan bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.
Asas-Asas Perencanaan beserta Keuntungan Perencanaan dan Kerugiannya dalam Organisasi.
Sifat-sifat perencanaan strategis berkaitan dengan perumusan arah pengembangan organisasi ke masa depan, untuk mencapai sasaran-sasaran jangka panjang dan jangka pendek.
Proses Perencanaan Strategis:
1.   Formulasi Misi dan Tujuan
2.   Pengkajian lingkungan
3.   Tujuan Jangka Panjang
4.   Penyusunan Strategi.
5.   Perumusan isu-isu strategis
6.   Pelaksanaan Strategi
7.   Evaluasi dan Pengendalian Strategis

3.2  Saran
Kami menyadari bahwasannya penyusun dari makalah ini hanyalah manusia yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, sedangkan kesempurnaan hanya milik Allah Swt, sehingga dalam penulisan dan penyusunannya masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif akan senantiasa kami harapkan dalam upaya evaluasi diri.







DAFTAR PUSTAKA