MAKALAH
ILMU
BUDAYA DASAR
“MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP”
Disusun
oleh :
Bima
Faturochman (16417435)
Kelas 1IB02
Fakultas Teknologi Industri
Mata kuliah : Ilmu budaya dasar
Dosen : Rafiqa maulidia
Kata Pengantar
Segala
puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan
salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat
limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan
tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu budaya
dasar.
Dalam
penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala
yang penulis hadapi teratasi.
Makalah
ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Manusia dan pandangan
hidup, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi
dan referensi. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan.
Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun
dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan.
Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Gunadarma. Saya
sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada
dosen pembimbing saya meminta masukannya demi
perbaikan pembuatan makalah saya di masa
yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca.
Depok, 24 April 2018
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk sosial yang berinteraksi satu sama lain dan
melakukan suatu kebiasaan-kebiasaan yang terus mereka kembangankan
dan kebiasaan-kebiasaan tersebut akan menjadi kebudayaan.
Setiap manusia mempunyai sifat keindahan yang
berbeda-beda dengan sesamanya. Karena itu merupakan pemberian dari Tuhan Yang
Maha Esa kepada setiap umatnya untuk merasakan apa aja yang ada di alam ini.
Segala puji hanya bagi Allah SWT tuhan semesta alam. Dialah yang telah
menurunkan air hujan dari langit yang kemudian tumbuhlah berbagai macam
tumbuh-tumbuhan tang dengannya manusia bisa memanfaatkannya. Dia jugalah yang
telah memberikan berbagai macam nikmat yang sangat banyak sejak kita lahir
hingga dewasa kini. Sholawat dan salam semoga tetap telimpah kepada junjungan
kita Nabi kita Nabi Muhammad yang telah membawa ajaran islam yang pada akhirnya
akn menyelamatkan kita dari segala macam mara bahaya.
Dalam kesempatan kali ini kami penulis mengangkat tema ” Manusia dan
pandangan hidup ” yang mana tema ini merupakan kelanjutan dari
pembahasan-pembahasan sebelumnya dalam mahta kuliah Ilmu Budaya Dasar. Makalah
ini ditulis oleh saudara Ja’far Shiddiq dan Uhan Noor Ayyubi yaitu Mahasiswa
Pendidikan Agama Islam semester 2 untuk memenuhi tugas pembuatan makalah padfa
mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.
Tema yang kami angkat kali ini amatlah penting untuk di bahas lebih lanjut
guna kelanjutan pemahaman kita dalam Ilmu Budaya dasar ini. Yang mana Sebagai
suatu didiplim ilmu yang berhubungan langsung dengan individu-individu yang
menjadi substansi utama sebagai dasr pembentukan suatu budaya apakah Ilmu
budaya dasr mampu untuk membangun pandangan hidup seseorang ke arah yang lebih
baik yakni dengan hadirnya pandangan hidup yang jelas pada diri seseorang. Lalu
apakah pandangan hidup itu sendiri dapat mempengaruhi jalannya kehidupan
seseorang? Dan bagaimana seseorang yang hidup tanpa memiliki pandangan hidup?
1.2
Rumusan Masalah
Apa Pengertian Manusia ?
Apa Pengertian Pandangan hidup ?
Sebutkan macam-macam pandangan hidup?
Bagaimana pandangan hidup muslim?
Pengertian Ideologi ?
Sebutkan 2 hak ideologi?
Apa pengertian cita-cita ?
Bagimana contoh cita-cita ?
Bagaimana Membahas tentang kebajikan ?
Bagimana menjelaskan tentang usaha dan
perjuangan ?
Bagimana mejelaskan keyakinan dan
kepercayaan ?
Bagaimana langkah-langkah berpandangan
hidup yang baik ?
1.3
Tujuan penulisan
Mengetahui Pengertian Manusia ?
Mengetahui Pengertian Pandangan hidup ?
Mengetahui macam-macam
pandangan hidup?
Mengetahui pandangan hidup muslim?
Mengetahui Pengertian
Ideologi ?
Mengetahui 2 hak ideologi?
Mengetahui pengertian cita-cita ?
Mengetahui contoh cita-cita ?
Mengetahui Membahas tentang kebajikan ?
Mengetahui menjelaskan tentang usaha dan
perjuangan ?
Mengetahui mejelaskan keyakinan dan
kepercayaan ?
Mengetahui langkah-langkah berpandangan
hidup yang baik ?
1.4
Manfaat Penulisan
Penulisan pada makalah
ini bermanfaat untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara manusia dan
kebudayaan yang sudah berlangsung disekitar kita selama ini, melalui
pembahasaan pada bab selanjutnya.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Manusia
Manusia atau juga yang bisa disebut dengan orang dapat diartikan berbeda-beda dari
segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan. Secara biologis,
manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa
Latin yang berarti “manusia yang tahu”), sebuah
spesies primata dari golongan mamalia yang
dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka
dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana,
dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk
hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain.
Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan
penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam
masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama
berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk
dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Penggolongan
manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara
alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan.
Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa
sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan
perempuan dewasa sebagai wanita.Penggolongan yang lainnya adalah seperti
berdasarkan usia,bayi,balita,anak-anak,remaja,dewasa,dan orang tua
Manusia adalah
mahluk yang luar biasa karena diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai
mahluk yang sempurna. Kita merupakan paduan antara mahluk material dan mahluk
spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika
selalu mengaktivisasikan dirinya.
2.2 Pandangan Hidup
Pandangan Hidup merupakan suatu
dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan
hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara.
Semua perbuatan, tingkah laku dan aturan serta undang-undang harus merupakan
pancaran dari pandangan hidup yang telah dirumuskan.
Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup.
Filsafat berarti cinta akan kebenaran, sedangkan kebenaran dapat dicapai oleh
siapa saja. Hal inilah yang mengakibatkan pandangan hidup itu perlu dimiliki
oleh semua orang dan semua golongan.
Setiap orang, baik dari tingkatan yang paling
rendah sampai dengan tingkatan yang paling tinggi, mempunyai cita-cita hidup.
Hanya kadar cita-citanya sajalah yang berbeda. Bagi orang yang kurang kuat
imannya ataupun kurang luas wawasannya, apabila gagal mencapai cita-cita,
tindakannya biasanya mengarah pada hal-hal yang bersifat negative.
Disinilah peranan pandangan hidup seseorang.
Pandangan hidup yang teguh merupakan pelindung seseorang. Dengan memegang teguh
pandangan hidup yang diyakini, seseorang tidak akan bertindak sesuka hatinya.
Ia tidak akan gegabah bila menghadapi masalah, hambatan, tantangan dan
gangguan, serta kesulitan yang dihadapinya.
Biasanya orang akan selalu ingat, taat, kepada
Sang Pencipta bila sedang dirudung kesusahan. Namun, bila manusia sedang dalam
keadaan senang, bahagia, serta kecukupan, mereka lupa akan pandangan hidup yang
diikutinya dan berkurang rasa pengabdiannya kepada Sang Pencipta. Hal ini
disebabkan oleh beberapa factor, antara lain :
- Kurangnya
penghayatan pandangan hidup yang diyakini.
- Kurangnya
keyakinan pandangan hidupnya.
- Kurang
memahami nilai dan tuntutan yang terkandung dalam pandangan hidupnya.
- Kurang
mampu mengatasi keadaan sehingga lupa pada tuntutan hidup yang ada dalam
pandangan hidupnya.
- Atau
sengaja melupakannya demi kebutuhan diri sendiri.
Pandangan hidup tidak sama dengan cita-cita.
Sekalipun demikian, pandangan hiup erat sekali kaitannya dengan cita-cita.
Pandangan hidup merupakan bagian dari hidup manusia yang dapat mencerminkan
cita-cita atau aspirasi seseorang dan sekelompok orang atau masyarakat.
Pandangan hidup merupakan sesuatu yang sulit
untuk dikatakan, sebab kadang-kadang pandangan hidup hanya merupakan suatu
idealisme belaka yang mengikuti kebiasaan berpikir didalam masyarakat. Manuel Kaisiepo
(1982) dan Abdurrahman Wahid (1985) berpendapat bahwa pandangan hidup itu
bersifat elastis. Maksudnya bergantung pada situasi dan kondisi serta tidak
selamanya bersifat positif.
Pandangan hidup yang sudah diterima oleh
sekelompok orang biasanya digunakan sebagai pendukung suatu organisasi disebut
ideology. Pandangan hidup dapat menjadi pegangan, bimbingan, tuntutan seseorang
ataupun masyarakat dalam menempuh jalan hidupnya menuju tujuan akhir.
2.3 Ideologi
Jadi Ideologi mempunyai arti pengetahuan tentang
gagasangagasan, pengetahuan tentang ide-ide, science of ideas atau ajaran
tentang pengertian-pengertian dasar. Dalam pengertian sehari-hari menurut
Kaelan ‘idea’ disamakan artinya dengan citacita.
Dalam perkembangannya terdapat pengertian
Ideologi yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Istilah Ideologi pertama kali dikemukakan
oleh Destutt de Tracy seorang Perancis pada tahun 1796. Menurut Tracy ideologi
yaitu ‘science of ideas’, suatu program yang diharapkan dapat membawa perubahan
institusional dalam masyarakat Perancis.
2.4 Cita-Cita
Pandangan hidup terdiri atas cita-cita, kebajikan
dan sikap hidup. Cita-cita, kebajikan dan sikap hidup itu tak dapat dipisahkan
dengan kehidupan manusia. Dalam kehidupannya manusia tidak dapat melepas diri
dari cita-cita, kebajikan dan sikap hidup itu.
Orang tua selalu menimang-nimang anaknya sejak
masih bayi agar menjadi dokter, insinyur, dan sebagainya. Ini berarti
bahwa sejak anaknya lahir, bahkan sejak dalam kandungan, orang tua telah
berangan-angan agar anaknya itu mempunyai jabatan atau profesi yang biasanya
tak tercapai oleh orang tuanya.
Selain dari itu, pada setiap kelahiran bayi, do’a
yang di ucapkan oleh family atau handai taulan biasanya berbunyi : “ Semoga
kelak menjadi orang yang berguna bagi nusa, bangsa, agama, dan berbakti kepada
orang tua.
Karena itu wajarlah apabila cita-cita, kebajikan,
dan pandangan hidup merupakan bagian hidup manusia. Tidak ada orang hidup tanpa
cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup. Sudah tentu kadar
atau tingkat cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup itu berbeda-beda bergantung
kepada pendidikan, pergaulan, dan lingkungan masing-masing.
Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu
keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita sering kali diartikan sebagai
angan-angan, keinginan, kemauan, niat atau harapan. Cita-cita itu penting bagi
manusia, karena adanya cita-cita menandakan kedinamikan manusia.
Ada tiga kategori keadaan hati seseorang yakni
lunak, keras,dan lemah, seperti :
– Orang yang berhati keras, biasanya tak berhenti
berusaha sebelum cita-citanya tercapai. Ia tidak menghiraukan rintangan,
tantangan, dan segala esulitan yang dihadapinya. Orang yang berhati keras
biasanya juga mencapai hasil yang gemilang dan sukses hidupnya.
– Orang berhati lunak biasanya dalam usaha
mencapai cita-citanya menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi. Namun ia
tetap berusaha mencapai cita-cita itu. Karena, biarpun lambat ia akan berhasil
juga mencapai cita-citanya.
– Orang yang berhati lemah biasanya mudah
terpengaruh oleh situasi dan kondisi. Bila menghadapi kesulitan cepat-cepat ia
berganti haluan dan berganti keinginan.
2.5 Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan pada
hakikatnya adalah perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma
agama atau etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu
baik dan makhluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung
berbuat baik. Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga
segi, yaitu :
- Manusia sebagai pribadi, Yang
menentukan baik-buruknya adalah suara hati. Suara hati itu semacam bisikan
dalam hati untuk menimbang perbuatan baik atau tidak. Jadi suara hati itu
merupakan hakim terhadap diri sendiri. Suara hati sebenarnya telah memilih
yang baik, namun manusia seringkali tidak mau mendengarkan.
- Manusia sebagai anggota
masyarakat, Yang menentukan baik-buruknya adalah suara hati
masyarakat. Suara hati manusia adalah baik, tetapi belum tentu suara hati
masyarakat menganggap baik. Sebagai anggota masyarakat, manusia tidak
dapat membebaskan diri dari kemasyarakatan.
- Manusia sebagai makhluk
tuhan, manusia
pun harus mendengarkan suara hati Tuhan. Suara Tuhan selalu membisikkan
agar manusia berbuat baik dan mengelakkan perbuatan yang tidak baik. Jadi,
untuk mengukur perbuatan baik dan buruk, harus kita dengar pula suara
Tuhan atau Kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan berbentuk Hukum Tuhan atau Hukum
agama.
Jadi, kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras
dengan suara hati kita, suara hati masyarakat, dan Hukum Tuhan. Kebajikan
berarti berkata sopan, santun, berbahasa baik, bertingkah laku baik,
ramah-tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak merangsang bagi yang
melihatnya.
Namun ada pula kebajikan semu, yaitu kejahatan
yang berselubung kebajikan. Kebajikan semu ini sangat berbahaya, karena
pelakunya orang-orang munafik yang bermaksud mencari keuntungan diri sendiri.
2.6 Usaha/perjuangan
kerja keras untuk mewujudkan cita – cita. Setiap
manusia harus kerja keras untuk melanjutkan hidupnya. Sebagian hidup manusia
adalah usaha/perjuangan, perjuangan untuk hidup dan ini sudah kodrat manusia.
Tanpa usaha/perjuangan manusia tak dapat hidup sempurna. Apabila manusia ingin
menjadi kaya, ia harus kerja keras. Bila seseorang ingin menjadi ilmuwan, ia
harus rajin belajar dan mengikuti semua ketentuan akademik.
Kerja keras itu dapat dilakukan denga otak/ilmu atau jasmani/tenaga, dan bisa
juga keduanya. Para ilmuwan lebih banyak bekerja keras dengan otak/ilmunya
daripada jasmani/tenaganya. Sebaliknya buruh bekerja keras dengan
jasmani/tenaganya daripada otaknya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan
menigkatkan harkat dan martabat manusia. Pemalas membuat manusia itu miskin,
melarat dan tidak mempunyai harkat dan martabat. Karena itu tidak boleh
bermalas – malasan, bersantai – santai dalam hidup ini. Santai dan istirahat
ada waktunya dan manusia yang mengaturnya.Dalam agamapun diperintahkan untuk kerja keras, sebagaimana hadist yang diucapkan Nabi Besar Muhammad S.A.W yang ditunjuk kepada para pengikutnya “Bekerjalah kamu seakan-akan kamu hidup selama-lamanya, dan beribadahlah kamu seakan-akan kamu akan mati besok”.
Untuk kerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya. Kemampuan itu terbatas pada fisik dan keahlian / ketrampilan. Orang bekerja dengan fisik lemah memperoleh hasil sedikit, ketrampilan akan memperoleh penghasilan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai ketrampilan / keahlian. Karena itu mencari ilmu dan keahlian / ketrampilan itu suatu keharusan, Sebagaimana dinyatakan dalam ungkapan sastra “Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat” dalam pendidikan dikatakan sebagai “Long life education”.
Karena manusia itu mempunyai rasa kebersamaan dan belas kasihan (cinta kasih) antara sesama manusia, maka ketidak mampuan akan kemampuan terbatas yang menimbulkan perbedaan tingkat kemakmuran itu dapat diatasi bersama-sama secara tolong menolong, bergotong royong. Apabila sistem ini diangkat ketingkat organisasi negara, maka negara akan mengatur usaha / perjuangan warga negaranya sedemian rupa, sehingga perbedaan tingkat kemakmuran antara sesama warga negara dapat dihilangkan atau tidak terlalu mencolok. Keadaan ini dapat dikaji melalui pandangan hidup /idiologi yang dianut oleh suatu negara.
2.7
Keyakinan atau kepercayaan
Dilihat dari segi bahasa, keyakinan berasal dari
kata yaqin yang artinya percaya sungguh-sungguh. Kepercayaan berbeda
dengan keyakinan. Keyakinan dan keimanan berada di atas istilah kepercayaan.
Dan keyakinan ekuivalen dengan keimanan. Kepercayaan menerima dengan budi
(ratio) dan keyakinan menerima dengan akal.
Dalam kehidupan, manusia mempunyai banyak
keyakinan atas suatu hal. Dengan keyakinannya inilah, kemudian manusia
bertindak sebagai makhluk budaya. Keyakinan yang dimiliki manusia bisa berwujud
bermacam-macam. Dalam hal agama, keyakinan itu berarti menyakini secara pasti
dan benar bahwa Allah adalah Sang Maha Pencipta. Dalam bidang kehidupan manusia
menggunakan keyakinan sebagai cara dalam menempuh kehidupan. Tanpa keyakinan
kehidupanakan diliputi oleh bimbang.
2.8
Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik
Akal dan budi sebagai milik manusia ternyata
membawa ciri tersendiri akan diri manusia itu. Sebab akal dan budi
mengakibatkan manusia memiliki keunggulan dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Satu diantar keunggulan manusia tersebut ialah pandangan hidup. Disatu pihak
manusia menyadari bahwa dirinya lemah, dipihak lain menusia menyadari
kehidupannya lebih kompleks.
Kesadaran akan kelemahan dirinya memaksa manusia
mencari kekuatan diluar dirinya. Dengan kekuatan ini manusia berharap dapat terlindung
dari ancaman-ancaman yang selalu mengintai dirinya, baik yang fisik maupun non
fisik. Seperti penyakit, bencana alam, kegelisahan, ketakutan, dan sebagainya.
Selain itu manusia sadar pula bahwa kehidupannya
itu lain bila dibandingkan dengan kehidupan makhluk lain. Sadar pula bahwa
dibalik kehidupan ini ada kehidupan lain yang diyakini lebih abadi. Lebih yakin
lagi bahwa kehidupan lain itu bahkan merupakan kehidupan yang sesungguhnya.
Disana setiap manusia akan mempertanggung
jawabkan apa yang dilakukan selama hidup didunia. Manusia tahu benar bahwa baik
dan buruk itu akan memperoleh perhitungan, maka manusia akan selalu mencari
sesuatu yang dapat menuntunnya kearah kebaikan dan menjauhkan diri dari
keburukan.
Akhirnya manusia menemukan apa yang disebut “ sesuatu
dan kekuatan diluar dirinya “. Ternyata keduanya adalah “ Agama dan
Tuhan “. Dengan demikian bahwa pandangan hidup merupakan masalah yang
asasi bagi manusia. Sayangnya tidak semua manusia yang memahaminya, sehingga
banyak orang yang memeluk suatu agama semata-mata atas dasar keturunan.
Akibatnya banyak orang yang beragama hanya pada lahirnya saja dan tidak sampai
batinnya. Atau yang sering dikenal dengan agama KTP. Padahal urusan agama
adalah urusan akal, seperti dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW.
Dalam satu hadistnya : Agama adalah akal, tidak ada agama bagi
orang-orang yang tidak berakal.”
Maksud Nabi Muhammad SAW tersebut ialah agar
manusia dalam memilih suatu agama benar-benar berdasarkan pertimbangan akalnya,
dan bukan semata-mata karena asas keturunan. Hal ini ditegaskan oleh firman
Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat-236 yang artinya :
“ Tidak ada paksaan untuk memasuki sesuatu
agama, sesungguhnya telah jelas antara jalan (agama) yang benar dan jalan
(agama) yang salah.”
Ternyata, pandangan hidup sangat penting. Baik
untuk kehidupan sekarang maupun kehidupan di akhirat. Dan sudah sepantasnya
setiap manusia memilikinya. Maka pilihan pandangan hidup harus betul-betul
berdasarkan pilihan akal bukan sekedar ikut-ikutan saja.
Perlu kita sadari bahwa baik Tuhan maupun agama
bagi kita adalah suatu kebutuhan. Bukan kebutuhan sesaat seperti makan, minum,
tidur, dan sebagainya. Melainkan kebutuhan yang terus menerus dan abadi. Sebab
setiap saat kita memerlukan perlindungan Allah SWT dan petunjuk agama sampai
diakhir nanti.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pandangan
Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing
kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi
kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua perbuatan, tingkah laku dan
aturan serta undang-undang harus merupakan pancaran dari pandangan hidup yang
telah dirumuskan.
Setiap
orang, baik dari tingkatan yang paling rendah sampai dengan tingkatan yang
paling tinggi, mempunyai cita-cita hidup. Hanya kadar cita-citanya sajalah yang
berbeda. Bagi orang yang kurang kuat imannya ataupun kurang luas wawasannya,
apabila gagal mencapai cita-cita, tindakannya biasanya mengarah pada hal-hal
yang bersifat negative.
Dalam
pembagiannya pandangan hidup dapat di bagi menjadi
Cita-cita
Hal yang berkaitan dengan tujuan hidup seseorang menyangkut masa depan. Di dalamnya tersimpan sejuta harapan dan perasaan yang menggebu-gebu untuk mewujudkannya menjadi hal yang mungkin bukan mustahil.
Kebajikan
Perbuatan dimana seseorang berbuat kebaikan kepada oranglain untuk membantunya tanpa mengharapkan pamrih.
Hal yang berkaitan dengan tujuan hidup seseorang menyangkut masa depan. Di dalamnya tersimpan sejuta harapan dan perasaan yang menggebu-gebu untuk mewujudkannya menjadi hal yang mungkin bukan mustahil.
Kebajikan
Perbuatan dimana seseorang berbuat kebaikan kepada oranglain untuk membantunya tanpa mengharapkan pamrih.
Sikap
hidup
Sikap
hidup adalah keadaan hati dalam menghadapi hidup ini. Apakah kita mempunyai
sikap positif ataukah negative. Apakah kita mempunyai sikap optimis atau
pesimis? Apakah kita mempunyai sikap apatis?.
Yang
pastinya manusia sebagai makhluq yang di beri kelebihan akal oleh Allah
haruslah menggunakan akal itu dengan sebaik-baiknya. Termasuk untuk melihat
masa depan dengan menyusun pendangan hidupnya.
3.2 Saran
Manusia hidup karena adanya keindahan,
sementara itu keindahan akan terus hidup
dan berkembang manakala manusia mau melestarikan keindahan dan bukan
merusaknya.
Dengan demikian manusia dan Pandangan Hiduptidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena dalam kehidupannya
tidak mungkin tidak berurusan dengan hasil-hasil keindahan, setiap hari manusia
melihat dan menggunakan kebudayaan, bahkan kadang kala disadari atau tidak
manusia merusak keindahan kebudayaan.
DAFTAR PUSTAKA


0 komentar: