MAKALAH
ILMU
BUDAYA DASAR
“MANUSIA DAN KEINDAHAN”
Disusun
oleh :
Bima
Faturochman (16417435)
Kelas 1IB02
Fakultas Teknologi Industri
Mata kuliah : Ilmu budaya dasar
Dosen : Rafiqa maulidia
Kata Pengantar
Segala
puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan
salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat
limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan
tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu budaya
dasar.
Dalam
penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala
yang penulis hadapi teratasi.
Makalah
ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Manusia dan Keindahan,
yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi dan
referensi. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik
itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Gunadarma. Saya
sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada
dosen pembimbing saya meminta masukannya
demi perbaikan pembuatan makalah saya di
masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca.
Depok, 3 April 2018
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk sosial yang berinteraksi satu sama lain dan
melakukan suatu kebiasaan-kebiasaan yang terus mereka kembangankan
dan kebiasaan-kebiasaan tersebut akan menjadi kebudayaan.
Setiap manusia mempunyai sifat keindahan yang
berbeda-beda dengan sesamanya. Karena itu merupakan pemberian dari Tuhan Yang
Maha Esa kepada setiap umatnya untuk merasakan apa aja yang ada di alam ini.
Ditinjau dari segi bahasa,Keindahan berasal dari kata
Indah, diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, nyaman, bagus
benar atau elok. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan dalam arti
estetika murni menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan
segala sesuatu yang diserapnya. Keindahan dalam arti terbatas mempunyai arti
yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap
dengan Indera Penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna.
Nilai Estetik menurut Teori The Liang Gie menjelaskan
bahwa, pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai
seperti halnya nilai moral, nilai ekonomi, nilai Pendidikan, dan sebagainya.
Renungan berasal dari kata renung, merenung artinya dengan
diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam.
Renungan adalah hasil merenung. Keserasian
berasal dari kata serasi; serasi dari kata dasar Rasi artinya cocok,
sesuai, atau kena benar . Kata cocok, sesuai atau kena benar mengandung
unsur pengertian perpaduan, ukuran dan seimbang. Kehalusan berasal
dari kata Halus artinya tidak kasar (perbuatan) lembut, sopan, baik (budi
bahasa), beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus, kesopanan dan atau
keadaban.
1.2
Rumusan Masalah
Apa Pengertian Manusia ?
Apa Pengertian Keindahan?
Bagaimana Keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan
sebagai sebuah benda tertentu yang indah
?
Bagaimana Keindahan seluas-luasnya ?
Bagaimana Nilai Estetik ?
Jelaskan Nilai Unsur ekstrinsik danUnsur intrinsik ?
Apa Teori-teori Renungan ?
Apa itu Keserasian ?
Bagaimana Kontemplasi dan Ekstansi ?
1.3
Tujuan penulisan
Mengetahui
Pengertian Manusia
Mengetahui Pengertian
Keindahan
Mengetahui Keindahan sebagai suatu kualitas
abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah
Mengetahui Keindahan
seluas-luasnya
Mengetahui Nilai
Estetik
Mengetahui Nilai
Unsur ekstrinsik danUnsur intrinsik
Mengetahui Teori-teori
Renungan
Mengetahui Keserasian
Mengetahui Kontemplasi dan Ekstansi
1.4
Manfaat Penulisan
Penulisan pada makalah
ini bermanfaat untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara manusia dan
keindahan yang sudah berlangsung disekitar kita selama ini, melalui
pembahasaan pada bab selanjutnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Manusia
Manusia atau juga yang bisa disebut dengan orang dapat diartikan berbeda-beda dari
segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan. Secara biologis,
manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa
Latin yang berarti “manusia yang tahu”), sebuah
spesies primata dari golongan mamalia yang
dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka
dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana,
dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan
atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan
dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan
berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta
perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk
membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta
pertolongan.
Penggolongan
manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara
alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir
entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal
sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda
perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa
sebagai wanita.Penggolongan yang lainnya adalah seperti berdasarkan
usia,bayi,balita,anak-anak,remaja,dewasa,dan orang tua
Manusia adalah
mahluk yang luar biasa karena diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai
mahluk yang sempurna. Kita merupakan paduan antara mahluk material dan mahluk
spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika
selalu mengaktivisasikan dirinya.
2.2 Pengertian
Keindahan
Keindahan biasanya
diartikan sebagai sesuatu yang indah, tak ada cacat celanya, bersih, mulus,
mempesona sempurna, mengagumkan, lainya, memiliki daya tarik, dan
sebagainya.itulah inti kesan tentang keindahan yang tercetus melalui desah
ucapan; oh, alangkah indahnya.
Dalam hukum keindahan, keindahan itu sendiri relative
sifatnya,berubah-ubah, dan selalu disesuaikan atau dihentikan penilaiannya oleh
dan dengan selera pengagum keindahan tersebut. Menurut si A, sesuai lukisan itu
indah, namun si B, mengatakan lukisan itu tidak indah. Sejauhmana perbedaan
pengamatan jurus pandang antara si A dan si B terhadap suatu lukisan? Jawabanya
ditentukan oleh selera masing-masing.
Bahasa tentang pengertian keindahan terkait erat dengan visualitas
dan perasaan. Dalam hal ini terdapat semacam gerak bersamaan secara
refles antara pandangan dan penglihatan dengan perasaan. Misalnya,sesuatu
lukisan itu indah.begitu mata melihat lukisan itu, otomatis perasaan pun turung
terlibat spontan menyatakan indah.
Laurence M. gould mengutip pendapatnya coleritge dalam wukmir dan gopinatha
(1981;43) sebagai berikut; ‘’keindahan adalah kesatuan dan keanekaan’’.jika
melihat adalah kasatuan, maka mungkin yang dimaksud adalah
pengamatan,perasaan,pemikiran, dan penginderaan pandangan serta sasaran tujuan,
kepada obye yang dikatakan indah. Selanjutnya keanekaan keindahan, mungkin juga
yang dimaksud adalah berbagai macam bentuk keindahan yang tercakup di dalam
sejumlah obyek yang dikatakan indah.
Dalam pengertian structural pada garis besarnya keindahan terdiri dari
keindahan alami dan keindahan non alami. Keindahan alami adalah keindahan
Diluar campur tangan manusia, misalnya keindahan sang surya menjelangsenja
terbenam di ufuk barat, indahnya kemilau air laut tersentuh cahaya bulan
purnama di malam hari, kemilau titi-titik embun dipagi hari dan seterusnya.
Campur tangan manusia terhadap keindahan alami dimungkinkan hanya terjelma
dalam bentuk karya seni (seni suara, seni music, seni tari, seni sastra, seni
lukis, seni ukir, seni pahat).karena keindahan alami adalah keindahan ciptaan
maha pencipta,maka kemampuan manusia terbatas pada mengagumi sempanjang ia masih
mengakui kebesaran dan keagungan maha cipta.
Keindahan alami tak dapat dipoles karena esensi ;’’indah’’ terlatak didalam
keindahan iti sendiri bukan diluarnya.itulah sebabnya keindahan alami hanya
terjangkau oleh kepekaan rasa yang mendalam, tak dapat dirubah dan berubah,
kecuali oleh sifat alaminya sendiri. Misalnya dimalam hari langit yang
cerah bertaburan bintang gemerlap sangat indah. Tiba-tiba langit menjadi gelap,
awam menebal pertanda hujan lebat akan turun. Itulah salah satu kemuskilan dari
kaindahan alami.
Keindahan non alami adalahkeindahan yang mengada dengan sengaja karena
campur tangan manusia. Dari kaindahan alami ditransfer kadalam bentuk keindahan
non alami melalui kemampuan peniruan manusia. Dalam hal peniruan manusia itu,
selalu didukung oleh kekuatan imajinasi dan ispirasi, ketekunan, serta
kemampuan daya serap sehingga menghasilkan suatu karya yang dapat mengalihkan
wujud keindahan alami ke dalam kanvas (seni lukis),ritma-ritma dalam bentuk
lagu (seni suara), susunan kata puisi (seni sastra) dan sebagainya.
Walaupun tidak seasli keindahan alami yang sebenarnya, namun kemampuan
manusia (para seniman) mentrasfer keindahan alami ke dalam berbagi wahana seni,
hal itu telah berupakan suatu reduplikasi kepuasan seni (the art of the reduplications
pleasures) di dalam menghargai dan mengagumi serta menghayati keindahan alami
sesuai aslinya.
Keindahan non alami sebagai suatu fenomena, final estimasinya teresap di
dalam hasil karya sebagai reaksi dari meleburnya visi (pengamatan) dan penginderaan
agar menghasilkan kesesuaian yang terpadu atau kemiripan yang
persis,antara keindahan alami dengan keindahan non alami.
Di sisi lain, keindahan non alami sifatnya tidak konstan, juga tidak
mengandung keabadian, sehingga melahirkan sejumlah aliran dalam arena seni
misalnya futurism, dadaisme, ekspresionisme, pluralisme, natularisme, country,
blues, rock, slow rock, dan sebagainya. Selain itu, keindahan non alami
didominasi oleh pengkaryaan manusia sehingga menempatkan obyek di dalam
keindahan non alami dalam lingkup berbagai dimensi bercorak sektasis
spektakuler.
Hal ini yang menyebabkan karya-karya seni corak serta motif lebih diwarnai
sekaligus ditentukan oleh dan bersumber dari hasil inspirasi imajinatif si
pengkarya, tanpa terikat oleh aturan-aturan yang sangat dipaksakan berasal dari
kekuasaan dan tirani, misalnya lukisan bercorak karikatul, puisi-puisi atau
lagu-lagu bertema dan bernada ironis, terkadang sarkasis. Inilah salah satu
kemampuan para seniman mentransfer keindahan alami ke dalam lingkup keindahan
non alam
2.3 Keindahan sebagai suatu kualitas
abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah
Segala sesuatu yang yang mempunyai sifat indah antara
lain segala hasil seni, pemandangan alam, manusia dengan segala anggota
tubuhnya dan lain sebagainya. Dalam bahasa Latin, keindahan diterjemahkan dari
kata“belum”Akar katanya adalah “benum” yang berarti
kebaikan.
Dalam bahasa Inggris menjadi kata “beatiful”, Prancis “beao”sedangkan
Italy dan Spanyol”beloo”. Dan dalam arti estetik mencangkup pengalaman
estetik seseorang dalam hubunganya dengan hubunganya dengan segala sesuatu yang
di serapnnya. Sedangkan dalam arti terbatas kindahan sangat berkaitan dengan
keindahan bentuk dan warna.
Manusia menikmati keindahan berarti manusia mempunyai
pengalaman keindahan. Pengalaman keindahan biasanya bersifat terlihat
(visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang
tersebut keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan
Tuhan. Alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Orang
menciptakan itu pada dasarnya mencontoh keindahan yang di anugrahkan Tuhan pada
umatnya. Namun demikian orang yang mencontoh keindahan alam belum tentu
menghasilkan keindahan.
Konsep keindahan itu sendiri sangatlah abstrak ia identik
dengan kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan
bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang
selalu bertambah ,sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai
daya tarik. Daya tidak pernah ada dan tidak akan bertambah sipat indah
itu adalah universal, tidak terkait dengan selera seseorang waktu dan
tempat dimanapun kapanpun mempunyai sifat yang sama dalam menghadapi sesuatu
yang indah, yaitu sikap yang simpati dan empati.
2.4 Keindahan seluas-luasnya
Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Keindahan dalam arti luas.
Selanjutnya The Liang Gie menjelaskan.bahwa keindahan dalam arti luas mengandung pengertian ide kebaikan. Misalnya Plato menyebut watak yang indah dan hukum yang indah, sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan.
Jadi pengertian yang seluas-Iuasnya meliputi :
• keindahan seni
• keindahan alam
• keindahan moral
• keindahan intelektual.
2. Keindahan dalam arti estetik murni.
Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetik seorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan
Keindahan dalam arti yang terbatas, mempunyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna. keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebalikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan si pengarnat.
1. Keindahan dalam arti luas.
Selanjutnya The Liang Gie menjelaskan.bahwa keindahan dalam arti luas mengandung pengertian ide kebaikan. Misalnya Plato menyebut watak yang indah dan hukum yang indah, sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan.
Jadi pengertian yang seluas-Iuasnya meliputi :
• keindahan seni
• keindahan alam
• keindahan moral
• keindahan intelektual.
2. Keindahan dalam arti estetik murni.
Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetik seorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan
Keindahan dalam arti yang terbatas, mempunyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna. keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebalikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan si pengarnat.
2.5 Nilai Estetik
Menurut The
Liang Gie dalam bukunya “Garis Besar Estetik (Filsafat
Keindahan)”, dalam bahasa Inggris Keindahan diterjemahkan dengan kata
“Beautiful”, bahasa Perancis “Beau” , Italia dan Spanyol “Bello” , kata-kata
itu ber asal dar i bahasa Latin “Bellum” , akar katanya adalah “Bonum” yang
berarti kebaikan. Membedakan antara keindahan sebagai suatu kualitas abstrak
dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Keindahan dalam suatu kualitas
yang abstrak adalah keindahan yang tak dapat terlihat secara fisik dan bersifat
tidak beraturan, tetapi nilai dari keindahan itu dapat dirasakan,seperti contoh
keindahan ketika merasakan angin yang berhembus. Sedangkan keindahan sebagai
sebuah benda tertentu yang indah adalah kebalikan dari Keindahan dalam suatu
kualitas yang abstrak, dimana keindahan itu dapat dirasakan, dilihat maupun
dapat dikenang selama kita mengingatnya.
2.6 Nilai Unsur ekstrinsik danUnsur intrinsik
Dalam keindahan
terdapat sebuah penilaian yang disebut dengan Nilai Estetik. Nilai Estetik
merupakan penilaian terhadap segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian
keindahan. Estetik berasal dari kata Estetika yang berarti salah satu cabang
dari filsafat dan Estetika adalah ilmu yang mempelajari tentang keindahan dari
suatu objek yang indah. Dalam penilaian nya, nilai estetik memiliki 2 unsur
pendukung, yaitu unsur Ekstrinsik dan Intrinsik.
1. Unsur ekstrinsik
adalah unsur nilai yang di pengaruhi dari luar maksudnya adalah dalam suatu
karya yang menimbulkan keindahan, unsur ekstrinsik merupakan unsur-unsur yang
berada di luar unsur utama atau unsur-unsur sebagai unsur pengganti dalam
sebuah karya. Misalnya, nilai ekonomi, nilai politik, nilai agama serta nilai
nilai yang mempengaruhi suatu hasil karya yang menimbulkan atau menghasilkan
keindahan.
2. Unsur intrinsik
adalah unsur nilai yang dipengaruhi dari dalam maksudnya adalah unsur-unsur
yang terkadung di dalam karya itu sendiri. Dalam pemenuhannya akan menimbulkan
suatu keindahan. Contohnya adalah pesan puisi yang ingin disampaikan kepada
pembaca melalui (alat benda) dan unsur-unsur lain yang termasuk di dalamnya.
Hubungan manusia
terhadap keindahan yang mengandung nilai estetik dan juga unsur-unsur pendukung
nya (Unsur Ekstrinsik dan Unsur Intrinsik) adalah sebagai berikut :
2.7 Kontemplasi dan Ekstansi
Kontemplasi adalah
dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah yang merupakan
suatu proses bermeditasi merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk
mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil
penciptaan.
Ekstansi adalah
dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang
indah.
2.8 Teori-teori Renungan
Renungan berasal dari kata renung, merenung artinya dengan
diam-diammemikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam.
Renungan adalah pembicaraan diri kita sendiri atau pembicaraan dalam hati kita tentang suatu hal.Hasil dari
merenung juga dapat disebut renungan. Setiap
orang pernah merenung. Sudah tentu kadar renungannya satu sama lain
berbeda, meskipun objek yang direnungkannya sama, lebih pula apabila objek renungannya
berbeda. Jadi apa yang direnungkannya itu bergantung kepada objek dan
subjek.
Setiap kegiatan untuk merenung atau mengevaluasi segenap
pengetahuan yang dimiliki dapat disebut berfilsafat. Jadi berfilsafat
adalah terjadinya proses pembicaraan, evaluasi dengan hati kita sendiri
mengenai suatu peristiwa. Contoh hasil
renungan yang menghasilkan pengetahuan yaitu Newton dengan gaya gravitasinya3.
Pemikiran kefilsafatan mendasarkan diri kepada
penalaran. Penalaran adalah proeses berpikir yang logik dan analitik. Berpikir merupakan kegiatan
untuk menyusun pengetahuan yang benar. Berpikir logik menunjuk pola berpikir
secara luas. Kegiatan berpikir dapat disebut logik ditinjau dari suatu logika
tertentu. Maka ada kemungkinan suatu pemikiran yang logik akan menjadi tidak
logik bila ditinjau dari
sudut logika yang lain. Pemikiran kefilsafatan mempunyai 3 macam ciri,
yaitu:
1.Menyeluruh,
artinya pemikiran yang luas, bukan hanya ditinjau dari sudut pandang tertentu.
Pemikiran kefilsafatan ingin mengetahui antara ilmu yang satu dengan ilmu-ilmu
yang lain. Hubungan ilmu dengan mor al seni dan tujuan hidup.
2.M endasar, artinya pemikiran
yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental (keluar gejala), sehingga dapat
dijadikan dasar berpjak bagi segenap bidang keil muan.
3.Spekulatif, artinya hasil
pemikiran yang di dapat diijadikan dasar untuk pemikiran-pemikiran selanjutnya.
Hasil pemikirannya selalu dimaksudkan sebagai dasar untuk menjelajah wilayah
pengetahuan yang bar u.
Renungan atau pemikiran yang dibahas ialah yang
berhubungan dengan keindahan. Setiap hasil seni lahir dari hasil renungan.
Tanpa direnungkan hasil seni tidak akan mencapai keindahan. Renungan atau
pemikiran yang berhubungan dengan keindahan atau penciptaan keindahan didasarkan atas tiga macam teori,
ialahTeor i Pengungkapan, Teori Metafisika, dan Teori
Psikologis. Masing-masing dari teori
itu ada tokohnya.
Dalam Teori Pengungkapan dikatakan oleh Benedetto Cr oce, bahwa seni adalah
pengungkapan kesan- kesan. Dalam
Teori Metafisika,Plato mengendalilkan adanya dunia ide pada taraf
yang tertinggi, sebagai realita Ilahi itu. Dari teori permainan
yang masih tergolong teori Odi kologik dengan
tokohnya Freidrick Schiller dan Herbert Spencer,Schiller menyatakan
bahwa asal mula seni adalah dorongan
batin untuk bermain- main (Play
Impulse).
Pada proses jiwa seniman pada waktu merenung dalam
rangka menciptakan seni, menurut
Keats selalu diliputi rasa ragu-ragu, takut,
ketidaktentuan, misterius (Negative Capability). Justru seniman yang tidak memiliki
kemampuan negatif tidak mampu menciptakan keindahan. Kemampuan negatif ini
identik dengan proses mencari. Mencari yang dimaksud ialah mencari keindahan,
karena yang bersangkutan merasa belum puas atas keindahan yang telah
diciptakan.
2.9 Keserasian
Keserasian berasal
dari kata serasi; serasi dari kata dasar Rasi artinya cocok, sesuai,
atau kena benar . Kata cocok, sesuai atau kena benar mengandung unsur
pengertian perpaduan, ukuran dan seimbang. Perpaduan misalnya orang berpakaian
antara kulit dan warnanya yang dipakai cocok. Sebaliknya orang hitam memakai
wana hijau, tentu makin hitam. Warna hijau pantas dipakai oleh orang berkulit
kuning. Atau ke pasar menggunakan pakaian pesta, atau sebaliknya berpesta
menggunakan pakaian santai, dan lain-lain. Hal seperti ini tentu tidak serasi
dan kur ang cocok, kurang kena. Dan tentu akan dikatakan oleh setiap orang “
Sayang” atau kata-kata lain yang menunjukkan kekecewaan. Oleh karena
yang memandang i tu merasa kecewa dengan adanya hal yang kur ang serasi .
Dalam memadu rumah dan
halaman, rumah yang bagus dengan halaman luas dan tersusun rapi dengan
bunga-bunga yang indah, orang akan memuji keserasian itu. Tetapi sebaliknya,
rumah yang bagus yang tidak mempunyai halaman tentu orang akan mengatakan “
Sayang” . Jadi dalam hal memadu rumahdan halaman itu ada unsur ukuran- ukuran
yang seimbang.
Dalam berpakaian sangat diutamakan keserasian warna dan bentuk serta
potongan tubuh. Atau dapat juga kita kagum atas kecantikan wanita dan kecakapan
pria pada waktu duduk. Setiap orang melihat terheran-heran melihat wajahnya.
Hampir semua mata memandang ke arah wanita atau pria yang dikagumi semua yang
hadir itu. Tetapi setelah berdiri, semua orang mengeluh “Sayang”,
karena tinggi orang itu tidak sesuai dengan harapan kita, ternyata terlalu
pendek hal seperti itu juga menyatakan ukuran.
Karena itu, dalam keindahan itu, sebagian besar ahli
pikir menjelaskan, bahwa keindahan pada dasarnya adalah
sejumlah kualita/ pokok tertentu yang terdapat pada
sesuatu hal; Kualita yang paling sering disebut adalah Kesatuan
(Unity), Kesel ar asan (Har mony), Ketangkupan (Symetry), Kesei mbangan (Bal
ance) dan Pertentangan (Con t r ast). Selanjutnya dalam hal keindahan itu di
katakan ter susun dar i ber bagai keselar asan dan per tentangan dar i gar is,
war na, bentuk dan kata-kata. Tetapi ada pula yang
berpendapat bahwa Kei ndahan adalah suatu kumpulan
hubungan yang selaras dalam suatu benda dan diantara benda itu dengan si
pengamat.
Keserasian identik dengan Keindahan. Keindahan adalah suatu susunan
keserasian yang dapat menciptakan kesenangan bagi penglihatan dan pendengar an.
Sesuatu yang serasi tentu tampak indah dan yang tidak ser asi tidak indah.
Pendapat lain mengatakan, bahwa pengalaman estetik sebagai suatu keselar asan
dinamik dan perenungan yang menyenangkan. Dalam keselarasan itu seseor ang
memiliki per asaan seimbang dan tenang dan mempunyai citar asa akan sesuatu
yang berakhir dan merasa hidup sesaat ditengah-tengah kesempurnaan yang
menyenangkan hati dan ingin memperpanjangnya.
Dalam perimbangan sebagai cabang Teori Objektif dinyatakan bahwa Keindahan
merupakan suatu kualita dari benda. Contoh untuk itu ialah bangunan arsitektur
Yunani Kuno yang terdiri dari atap yang bersusun yang ditopang tiang- tiang
besar dengan ukur an yang seimbang, sehingga tampak har monis dan serasi. Atap
yang bersusun itu tercipta dari hubungan bagian-bagian yang berimbang berdasar
kan perbandingan angka-angka. Keserasian tidak ada hubungan dengan
kemewahan. Sebab keserasian merupakan perpaduan antara warna, bentuk dan
ukuran.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keindahan hanya ada pada pikiran orang yang menerangkannya
dan setiap pikiran melihat suatu keindahan yang berbeda-benda. Para seniman
romantik umumnya berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak
adanya keteraturan, yakni tersusun dari daya hidup, penggambaran, pelimpahan
dan pengungkapan perasaan. Karena itu tidak mungkin disusun teori umum tentang
keindahan.
keindahan alami adalah keindahan ciptaan maha pencipta,maka kemampuan
manusia terbatas pada mengagumi sempanjang ia masih mengakui kebesaran dan
keagungan maha cipta.
Keindahan alami tak dapat dipoles karena esensi ;’’indah’’ terlatak didalam
keindahan iti sendiri bukan diluarnya.itulah sebabnya keindahan alami hanya
terjangkau oleh kepekaan rasa yang mendalam, tak dapat dirubah dan berubah,
kecuali oleh sifat alaminya sendiri. Misalnya dimalam hari langit yang
cerah bertaburan bintang gemerlap sangat indah. Tiba-tiba langit menjadi gelap,
awam menebal pertanda hujan lebat akan turun. Itulah salah satu kemuskilan dari
kaindahan alami.
Keindahan non alami adalahkeindahan yang mengada dengan sengaja karena
campur tangan manusia. Dari kaindahan alami ditransfer kadalam bentuk keindahan
non alami melalui kemampuan peniruan manusia
3.2 Saran
Manusia hidup karena adanya
keindahan, sementara itu keindahan akan
terus hidup dan berkembang manakala manusia mau melestarikan keindahan dan
bukan merusaknya.
Dengan demikian manusia dan
keindahan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena dalam kehidupannya
tidak mungkin tidak berurusan dengan hasil-hasil keindahan, setiap hari manusia
melihat dan menggunakan kebudayaan, bahkan kadang kala disadari atau tidak
manusia merusak keindahan kebudayaan.
DAFTAR PUSTAKA


0 komentar: